Rabu, 16 Maret 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2015 Biro Operasi Polda Metro Jaya



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

1.         Biro Operasi merupakan salah satu satuan kerja di Polda Metro Jaya yang mempunyai tugas pokok sebagaimana diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor : 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 meliputi penyiapan/perumusan kebijakan Kapolda dan rencana - rencana strategis dibidang operasional dan menyelenggarakan manajemen operasi kepolisian yang meliputi perencanaan, koordinasi administrasi dan pengendalian serta analisa dan evaluasi pelaksanaan operasi kepolisian termasuk tindakan kontinjensi;
2.            Dalam rangka mewujudkan tugas pokok tersebut yang tertuang dalam Renstra Polda Metro Jaya pada tahun 2015 - 2019 dan Renja Biro Operasi Polda Metro Jaya tahun 2015, untuk mengetahui sejauh mana target pencapaian pelaksanaan kinerja kegiatan dan sasaran serta kendala dari setiap program, kegiatan, kebijakan Biro Operasi Polda Polda Metro Jaya diselaraskan dengan sumber daya yang ada baik personel, materiil, fasilitas dan anggaran maka disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP);
3.             Penyusunan LKIP Biro Operasi Polda Metro Jaya berpedoman pada Peraturan Kapolri Nomor : 7 Tahun 2015  tentang perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

B.       TUGAS DAN FUNGSI

1.         Biro Operasi Polda Metro Jaya merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada dibawah Kepolisian Daerah Metro Jaya yang mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan fungsi manajemen bidang operasi, antara lain; pelatihan pra operasi, koordinasi dan kerjasama dalam rangka operasi kepolisian.

2.              Fungsi Biro Operasi Polda Metro Jaya meliputi :
a.         penyiapan/perumusan kebijakan Kapolda Metro Jaya dan rencana strategis bidang operasi;
b.         pembinaan manajemen operasi kepolisian yang meliputi; perencanaan, administrasi dan pengendalian operasi kepolisian serta tindakan kontinjensi;
c.         pembinaan manajemen pelatihan pra operasi termasuk kerjasama dan pelatihan dalam rangka operasi kepolisian; dan
d.         pengkoordinasi, pengadministrasi dan pengendali operasi termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian data operasi serta pelaporan pada pimpinan.


C.       STRUKTUR ORGANISASI BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
Susunan organisasi Biro Operasi Polda Metro Jaya, terdiri dari  :
1.       Unsur Pimpinan adalah Kepala Biro Operasi, yang bertanggung jawab kepada Kapolda Metro Jaya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolda Metro Jaya;
2.     Unsur Pembantu Pimpinan/Pelayanan adalah Subbag Renmin yang dipimpin oleh Kasubbag Renmin, bertugas menyusun perencanaan program kerja dan anggaran, manajemen Sarpras, personel dan kinerja, serta mengelola keuangan dan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam dilingkungan Biro Operasi. Dalam melaksanakan tugasnya Kasubbag Renmin dibantu oleh :
a.      Kaur Ren yang bertugas membuat Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA-K/L, DIPA, Perjanjian Kinerja, KAK atau TOR/RAB dan menyusun LKIP;
b.    Kaur Min yang bertugas menyelenggarakan kegiatan administrasi umum personel dan materiil logistik;
c.         Kaur Keu yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan keuangan; dan
d.         Kaur Tu yang bertugas menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan urusan dalam.
3.         Unsur Pelaksana Tugas Pokok adalah :
a.         Bag Bin Ops bertugas menyiapkan dan merumuskan rencana operasi serta menyelenggarakan manajemen operasi kepolisian, koordinasi lintas sektoral dan tindakan kontinjensi. Bag Bin Ops dipimpin oleh Kabag  Bin Ops, yang bertanggung jawab kepada Karo Ops. Kabag Bin Ops dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari-hari dibantu oleh :
1)         Kepala Sub Bagian Perencanaan Administrasi Operasi, disingkat Kasubbag Renmin Ops yang bertugas mempersiapkan perencanaan administrasi operasi;
2)    Kepala Sub Bagian Kerjasama Operasi, disingkat Kasubbag Kerma Ops yang bertugas menyelenggarakan koordinasi lintas sektoral, kontinjensi serta kerjasama antar fungsi dan instansi/lembaga terkait dengan kegiatan operasi.
b.         Bag Binlat Ops bertugas membina, merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan latihan operasi serta melaksanakan koordinasi pelaksanaan latihan, Bag Bin Lat Ops dipimpin oleh Kabag Binlat Ops yang bertanggung jawab kepada Karo Ops. Kabag Binlat Ops dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh :
1)     Kepala Sub Bagian Perencanaan Latihan Operasi disingkat Kasubbag Renlat Ops yang bertugas mempersiapkan perencanaan dan pengendalian latihan operasi;
2)    Kepala Sub Bagian Kerjasama Pelatihan Operasi disingkat Kasubbag Kermalat Ops yang bertugas menyelenggarakan kegiatan kerjasama pelatihan operasi.
c.         Bag Dal Ops bertugas membina, meyelenggarakan koordinasi dan administrasi, mengendalikan operasi, mengumpulkan dan mengolah serta menyajikan data operasi. Bag Dal Ops dipimpin oleh Kabag Dal Ops yang bertanggung jawab kepada Karo Ops. Kabag Dal Ops dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh :
1)    Kepala Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data disingkat Kasubbag Pullahjianta yang bertugas mengumpulkan dan mengolah data serta menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan operasi;
2)         Kepala Siaga Operasi, disingkat Ka Siaga Ops yang bertugas menerima data laporan kejadian dan laporan kegiatan operasi.

D.       SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Biro Operasi Polda Metro Jaya dengan membandingkan capaian kinerja T.A. 2015 dengan Penetapan Kinerja (Tapja) T.A. 2015 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan Biro Operasi Polda Metro Jaya. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasi sejumlah celah perbaikan kinerja tahun berikutnya. Dengan pola pikir demikian maka sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) T.A. 2015 adalah sebagai berikut :
BAB     I           PENDAHULUAN
                                                Menjelaskan secara singkat latar belakang, tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan  Kapolri Nomor : 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Polda.
BAB     II          PERENCANAAN KINERJA
                                                Menjelaskan berbagai uraian singkat Renstra Polri, visi, misi, kebijakan Biro Operasi Polda Metro Jaya dan rencana kinerja program kegiatan untuk mencapai sasaran indikator kinerja keberhasilan.
BAB     III         AKUNTABILITAS KINERJA
                                                            Menjelaskan analisis pencapaian kinerja, perbandingan target dengan realisasi atau pencapaian kinerja, uraian indikator capaian kinerja sesuai dengan Tupoksi hambatan, keberhasilan dan langkah-langkah yang diambil.
BAB     IV         PENUTUP
                                                            Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 dan menguraikan saran tindak lanjut yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang.




BAB II
PERENCANAAN KINERJA BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA

A.    RENCANA STRATEGI BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
            Strategi Biro Operasi Polda Metro Jaya 2015 - 2019 tidak terlepas dari upaya seluruh anggota Biro Operasi Polda Metro Jaya dan dukungan yang memadai dari tiap Biro, Direktorat, Bidang, Satuan, Detasemen dan Satwil Jajaran Polda Metro Jaya. Namun harus diakui bahwa keberhasilan tersebut belum sepenuhnya memberikan kepuasan pada masyarakat atas pelaksanaan tugas Polri selaku pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat sehingga masih diperlukan kelanjutan pelaksanaan kebijakan dan strategi Biro Operasi Polda Metro Jaya pada pelaksanaan Renstra Biro Operasi Polda Metro Jaya Tahun 2015 - 2019 yang bermuara pada pencapaian strategi kemitraan.
       Rencana Strategi sebagai suatu institusi dan kelembagaan yang mandiri, berwawasan, berorientasi nasional dan bertindak lokal, penuh dengan koordinasi dan sinergi dalam memberikan dan melaksanakan pencegahan kejahatan dan penegakkan hukum kepada masyarakat. Dengan visi, misi, tujuan dan sasaran strategi yang diarahkan untuk bersinergi maka akan dapat membangkitkan dan mendorong seluruh anggota Biro Operasi Polda Metro Jaya menjadi semakin cerdas dan berbudaya diimbangi dengan akhlak dan moral yang tinggi serta mampu meningkatkan daya kreatifitas dan penuh inovatif dalam menghadapi tantangan tugas dan kehidupan masyarakat.
1.         Visi.
Terlaksananya koordinasi, pelayanan dan pengendalian terhadap seluruh fungsi operasional Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran agar tergelar polisi yang dipercaya masyarakat disemua titik dan lini pelayanan disepanjang waktu dalam mewujudkan keamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan tegaknya hukum sebagai sinergi pencapaian hasil pembangunan yang berwawasan keamanan.
2.         Misi.
a)                   mengembangkan perumusan dan penyelenggaraan Kebijakan Strategi Polda Metro Jaya secara cepat, tepat dan terintegrasi antar fungsi operasional;
b)         mengembangkan penyelenggaraan manajemen pelatihan satuan dan pelatihan pra operasi termasuk kerjasama pelatihan dalam rangka operasi kepolisian dan operasi pengamanan;
c)             memberdayakan perencanaan dan pengorganisasian setiap unsur yang terlibat dalam operasi kepolisian dan pengamanan yang bersifat rutin dan insidentil baik dalam skala lokal maupun nasional;
d)           meningkatkan penyelenggaraan operasi kepolisian, antara lain; Operasi Kepolisian Terpusat, Operasi Kepolisian Kewilayahan Kendali Pusat dan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan;
e)              mengembangkan penyelenggaraan kerjasama dan koordinasi admninistrasi dan pengendalian, termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian data operasi serta pembinaan;
f)                    mengembangkan penyelenggaraan komando dan pengendalian termasuk memberikan perintah-perintah kepada unit-unit operasional Polda Metro Jaya dan satuan kewilayahan secara cepat dan tepat;
g)            memberdayakan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap kekuatan yang terlibat dalam operasi kepolisian dan pengamanan;
h)                 mengembangkan pengelolaan data dan informasi yang berkaitan dengan hasil operasi kepolisian dalam rangka pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja;
i)                Mengembangkan pelayanan publik secara cepat dengan Quick Respon dan sesuai dengan prinsip HAM.
3.         Tujuan.
a)                  tercapainya pelaksanaan Lat Pra Ops dengan terciptanya peningkatan profesionalisme personel dalam setiap pelaksanaan operasi;
b)                tergelarnya pelaksanaan operasi dan pengamanan terhadap kegiatan masyarakat baik operasi mandiri kewilayahan maupun terpusat dengan terciptanya peningkatan keamanan dan ketertiban umum serta partisipasi masyarakat dalam mendukung operasi kepolisian;
c)        terselenggaranya kerjasama antar instansi pemerintah dan non pemerintah dalam rangka penyelenggaraan operasi kepolisian dan pengamanan.
4.         Sasaran.
        Meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
5.         Kebijakan.
a)              mengembangkan pelayanan publik di Bag Bin Ops, SPK, Siaga Ops yang berbasis pelayanan prima sehingga dapat terlayani dengan baik, tidak dipungut biaya dan cepat;
b)            membangun citra Biro Operasi polda Metro Jaya sebagai pelayan masyarakat yang tegas, humanis dan pengendali operasional yang profesional;
c)                meningkatkan kerjasama dengan fungsi terkait dan instansi lain untuk menyelenggarakan operasi dan pengamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya;
d)             membangun sistem laporan kejadian dengan menggunakan jaringan intranet yang terhubung antara Mabes Polri sampai Polres sedangkan untuk jaringan Piknas antara Polri sampai Polsek untuk mendapatkan data yang valid;
e)                   mewujudkan sistem reward and punishment, penghargaan terhadap kinerja anggota Biro Operasi Polda Metro Jaya yang berprestasi dan hukuman bagi anggota yang melanggar disiplin;
f)                   membangun sistem pengamanan dan pengendalian operasional yang objektif dan edukatif dalam rangka mewujudkan manajemen operasional kepolisian sebagai sub sistem dari good government dan clean government;
g)                   mewujudkan sistem laporan dan admnistrasi yang sesuai dengan Minu Polri;
h)              mengoptimalkan dukungan anggaran dengan titik berat pada operasi kepolisan selama tahun 2015, antara lain :
1)         melaksanakan Operasi Kepolisian Kewilayahan serta latihan Pra Operasi, yaitu :
(a)                Operasi Sendak Jaya 2015;
(b)                Operasi Pekat Jaya 2015;
(c)                Operasi Nila Jaya 2015.
2)         melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat, yaitu :
(a)                 Operasi Ketupat Jaya 2015;
(b)                 Operasi Lilin Jaya (Natal 2015 dan Tahun Baru 2016).
i)               menyusun rencana tindak kontinjensi khususnya terhadap bencana banjir dan unjuk rasa tahun 2015;
j)                     meningkatkan pengawasan dan pengendalian operasi agar tetap berada pada koridor yang telah ditetapkan dalam rencana operasi yang sekaligus untuk mendorong efektifitas pencapaian sasaran dan target operasi yang dilaksanakan melalui penilaian dokumen perencanaan, evaluasi lapangan dan supervisi;
k)                   berdasarkan arah kebijakan strategi dalam membangun kepercayaan masyarakat tersebut, maka tahapan kebijakan meliputi :
1)           membangun tata administrasi yang sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam tata administrasi kepolisian;
2)        membangun budaya patuh hukum kepada aparat kepolisian yang memerankan tugas operasional sebelum diterjunkan dalam setiap bentuk operasi kepolisian;
3)             membangun koordinasi lintas sektoral serta membuat MOU bersama dinas/instansi terkait dalam upaya menyatukan visi penyelenggaraan operasi yang melibatkan instansi samping;
4)          melatih setiap personel yang akan diterjunkan dalam kegiatan Ops Kepolisian (Lat Pra Ops), guna menghindarkan kesalahan dalam penanganan dan sekaligus me-refresh pelaku operasi kepolisian;
5)             melakukan supervisi sebagai wujud pengawasan terhadap pelaksanaan operasi kepolisian yang digelar, sekaligus memberikan bimbingan dan arahan teknis terhadap pelaksanaan operasi yang digelar oleh Satwil setingkat Polres;
6)       membangun budaya masyarakat untuk patuh hukum, serta berperan aktif membangun pelaksanaan operasi kepolisian yang digelar baik ditingkat Polda maupun Polres/Ta.

B.    PERJANJIAN KINERJA
            Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2012 tentang penyusunan penetapan kinerja di lingkungan Polri. Perjanjian kinerja bertujuan untuk menentukan arah dan prioritas kinerja Satfung/Satker, mendorong tingkat pencapaian dan keberhasilan kinerja, memantau dan mengendalikan pelaksanaan kinerja Satfung/Satker, mengevaluasi pencapaian kinerja Satfung/Satker dan organiasasi Polri, serta dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada akhir tahun anggaran berjalan dan menilai tingkat keberhasilan organisasi.
            Pada tahun anggaran 2015, Biro Operasi Polda Metro Jaya menetapkan beberapa target kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategisnya, sebagai berikut :

NO
Sasaran strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
1
`2
3
4
1.
Meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
1.      Persentase pengungkapan kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015.
80%








2.    Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya Tahun 2015.
80%


3.     Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya Tahun 2015.
80%







BAB  III
AKUNTABILITAS KINERJA BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA

A.    CAPAIAN KINERJA BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
       Pengukuran tingkat capaian kinerja Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut :
1.         persentase pengungkapan kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya tahun 2015 dengan target 80% dan realisasi 100%; 
2.       Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 dengan target 80% dan realisasi 87%.
3.       Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 dengan target 80% dan realisasi 100%.

Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1
2
3
4
5
Meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di wilayah hukum Polda Metro Jaya
1.     Persentase pengungkapan kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015.
80%
100%
125%

2. Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya Tahun 2015.
80%
87%
109%

3.    Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya Tahun 2015.
    
80%
100%
125%


INDIKATOR CAPAIAN KINERJA
              Untuk analisa capaian indikator kinerja dilingkungan Biro Operasi Polda Metro Jaya pada tahun 2015 berbagai jenis kegiatan yang dilaksanakan dikelompokkan dalam 1 (satu) program dapat dilaksanakan dengan kinerja yang baik. Dari penggambaran berbagai materi dapat dikemukakan kembali pokok-pokok materi bahasan yang dapat dijadikan bahan penilaian kinerja Tupoksi Biro Operasi Polda Metro Jaya sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, dengan hasil sebagai berikut :
a)    Persentase pengungkapan kasus kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015 yang dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari TMT 18 Juni s.d. 02 Juli 2015, yang melibatkan 619 personel menggunakan anggaran DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015.

             Tabel a.1               
                   Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Pekat Jaya Tahun 2015

Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
Persentase pengungkapan kasus kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015.
80%
 100%
 125%

Dari tabel tersebut dapat dianalisa bahwa, dalam Operasi Pekat Jaya 2015 tersebut, telah ditetapkan 64 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 64 Kasus (100%), sehingga  pencapaian kinerja mencapai 125%.
Grafik a.1
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Pekat Jaya Tahun 2015

 

Hasil yang dicapai dalam Operasi Kepolisian Kewilayahan “Pekat Jaya 2015 dilaksanakan pada tanggal 18 Juni s.d. 02 Juli 2015 sebagai berikut :
1)         Jumlah kasus yang berhasil diungkap sebanyak 296 kasus (TO : 64 kasus dan Non TO : 232 kasus), dengan rincian :
(a)            Proses sidik 246 kasus :

(1)            Anirat                       :  46 kasus
(2)            Peras                       :    9 kasus
(3)            Pecah kaca               :    1 kasus
(4)            Jambret                    :    2 kasus
(5)            Copet                       :    9 kasus
(6)            Curas                       :  26 kasus
(7)            Curat                        :  72 kasus
(8)            Curanmor                  :  27 kasus
(9)            Pencurian biasa         :    9 kasus
(10)        Judi                          :  27 kasus
(11)        Lain-lain                    : 66 kasus (Keroyok, Sajam, Tipu gelap, Tadah, Palsu,                   Bunuh, penculikan dan penyekapan)
(b)            Dilakukan pembinaan          : 222 kasus (terdiri dari timer, pak ogah, parkir liar, pengamen dll).
2)        Tersangka yang dilakukan penangkapan sebanyak 455 orang (TO : 92 orang; Non TO : 363 orang) dengan rincian :
(a)            Tersangka yang ditahan sebanyak 455 orang;
(b)            Tersangka yang dibina sebanyak 1.135 orang yang terdiri dari timer, pak ogah, parkir liar, pengamen, tawuran dll.
3)         Barang Bukti :
(a)            Senpi                     :  6 pucuk (1 pucuk Senpi rakitan rev, 5 pucuk Senpi air softgun)
(b)            Sajam                   :  51 bilah
(c)            Ranmor R2             :  35 unit
(d)            Ranmor R4             :  10 unit
(e)            HP                        :  88 unit
(f)             Miras                     :  5.033 botol
(g)            Uang                     :  Rp 38.745.200,- dan Uang palsu sebesar Rp 350.000.000,-
(h)            Lain-lain                  :   1 selongsong peluru, 5 kaos, 15 karung beras, 1 tali rapia, 42.764 petasan, 1 buah sofa boat, 1 buah banana boat, 1 buah kabel stir perahu boat, 12 botol anggur merah, 9 botol anggur ginseng, 2 botol anggur putih cap orang tua, 1 visum etrevertum, 120 celana jeans, 1 set komputer, 1 scaner, 1 laptop, 1 kertas bahan Upal, 1 kamera, 1 nota, 1 tas hitam berisi mas palsu, 1 pecah kaca, 1 kunci leter T, visum, rantai besi, 3 ekor burung, 5 peluru, 1 buku rekening, sebilah pisau, sepeda ontel merk Ganio, 1 parang, 1 tas berisi powerbank, 1 cincin perak memiliki batu permata berwarna hijau, kosmetik, televisi, dan 1 lembar pakong.
       Latihan Pra Operasi Pekat Jaya 2015 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2015 jam 08.00 Wib di Main Hall Gedung Utama Polda Metro Jaya dibuka oleh Dir Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti, Sik., Msi sebagai Direktur Latihan, dengan jumlah peserta pelatihan yang hadir sebanyak 100 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 22 personel.  
Tabel a.2
Tabel perbandingan capaian kinerja Operasi Pekat Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015

Indikator Kinerja Utama
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Persentase pengungkapan kasus kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya.



80%



100%



125%



80%



 100%



125%



80%



100%



125%

Bahwa dari tabel tersebut diatas dapat dianalisa, sebagai berikut :

1.             Operasi Pekat Jaya Tahun 2013 telah ditetapkan 109 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (87 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 109 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%;
2.           Operasi Pekat Jaya Tahun 2014 telah ditetapkan 53 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (42 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 53 Kasus (100%), sehingga  pencapaian kinerja mencapai 125%.
3.           Operasi Pekat Jaya Tahun 2015 telah ditetapkan 64 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 64 Kasus (100%), sehingga  pencapaian kinerja mencapai 125%.

Grafik a.2
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Pekat Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015


Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015 :
-            Tingginya frekuensi kegiatan aksi massa yang membutuhkan kehadiran Polri terbuka dan tertutup.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015 :
-          Agar anggota yang melaksanakan tugas khususnya dilapangan lebih selektif dan profesional sehingga hasilnya lebih maksimal.

b)    Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 yang dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari TMT 26 Agustus s.d. 09 September 2015, yang melibatkan 619 personel menggunakan anggaran DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015.



Tabel b.1
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Nila Jaya 2015

Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya Tahun 2015.
80%
87%
109%
    
   Dari tabel tersebut dapat dianalisa bahwa dalam Operasi Nila Jaya 2015 tersebut, telah ditetapkan 70 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, dengan target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015  sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 61 Kasus (87%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 109%.
  
Grafik b.1
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Nila Jaya 2015

Hasil yang dicapai dalam Operasi Kepolisian Kewilayahan NILA JAYA - 2015” yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 09 September 2015, sebagai berikut :
1)              Jumlah kasus yang berhasil diungkap sebanyak 196 kasus dengan tersangka sebanyak 226 orang terdiri dari :
(a)           WNI         : 224 orang;
(b)           WNA       : 2 orang warga negara Nigeria.
2)              Barang bukti yang disita :
(a)           Heroin                  :   3 gram
(b)           Sabu-sabu            :  31.051,978 gram
(c)           Ganja                   :   8.315,32 gram
(d)           Ekstasi                :   68,5 butir

          Latihan Pra Operasi Nila Jaya 2015 dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2015 pukul 08.00 Wib s.d. 17.00 Wib di Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya dibuka oleh Wadir Resnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Wahyu Bintono HB, SIK., SH., MH selaku Wadir Lat Ops, dengan jumlah peserta pelatihan yang hadir sebanyak 100 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 22 personel.
Tabel b.2
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Nila Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015


Indikator Kinerja Utama
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Persentase pengungkapan kasus kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya.
80%
69%
86%
-
-
-
80%
87%
109%

Bahwa dari tabel tersebut diatas dapat dianalisa, sebagai berikut :
1.              Operasi Nila Jaya Tahun 2013 telah ditetapkan 83 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 sebesar 80% (66 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 58 Kasus (69%), sehingga  pencapaian kinerja mencapai 86%;
2.              Operasi Nila Jaya Tahun tidak dilaksanakan dikarenakan adanya Operasi Mantap Brata Jaya 2014 yang dilaksanakan TMT 16 Maret 2014 sampai dengan 24 Oktober 2014 (selama 244 hari); dan
3.              Operasi Nila Jaya Tahun 2015 telah ditetapkan 70 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, dengan target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015  sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 61 Kasus (87%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 109%.




  
Grafik b.2
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Nila Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015


Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Nila Jaya Tahun 2015, sebagai berikut :
-      Terbatasnya dana untuk melakukan “pancingan” dalam rangka menjerat para pengedar yang lebih besar.
-       Minimnya sarana dan prasarana penyelidikan dan penyidikan baik alat-alat utama, alat-alat khusus maupun peralatan lainnya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Nila Jaya Tahun 2015 :
-       Agar dukungan anggaran, sarana dan prasarana operasional dalam mendukung penanggulangan narkoba agar lebih disesuaikan dengan perkembangan kejahatan narkoba.

c)    Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 yang dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari TMT 12 s.d. 26 Oktober 2015 dengan melibatkan 619 personel menggunakan anggaran DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015.

Tabel c.1   
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Sendak Jaya Tahun 2015

Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya Tahun 2015.
80%
100%
125%
    
   Dari tabel tersebut dapat dianalisa bahwa dalam Operasi Sendak Jaya 2015 tersebut, telah ditetapkan 32 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran. Target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 sebesar 80% (25 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 32 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
                                                  Grafik c.1
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015
 

Hasil yang dicapai dalam Operasi Kepolisian Kewilayahan SENDAK JAYA - 2015” yang dilaksanakan pada tanggal 12 s.d. 26 Oktober 2015, sebagai berikut :
1)         Jumlah tersangka 2 (dua) orang dan masih dalam proses penyelidikan.
2)         Jumlah Senpi Non Organik TNI/Polri peruntukkan bela diri yang telah habis masa berlakunya selama Operasi Sendak Jaya 2015 telah berhasil ditarik dan diamankan berjumlah 13 (tiga belas) pucuk, dengan rincian :
a)         Senjata peluru tajam  : 1 pucuk
-        Pistol                   : 1 pucuk
-        Revolver              : -
-        Senapan              : -
b)         Senjata peluru karet   : 9 pucuk
-        Pistol                   : 9 pucuk
-        Revolver              : -
c)         Senjata peluru gas     : 3 pucuk
-        Pistol                   : 3 pucuk
-        Revolver              : -
3)         Senjata peluru tajam milik Instansi Pemerintah maupun swasta yang habis masa berlaku ijinnya dan senjatanya telah diamankan sebanyak 57 (lima puluh tujuh) pucuk.
4)         Barang bukti 84 (delapan puluh empat) pucuk, meliputi :
(a)       Senpi pistol rakitan                :   1 pucuk
(b)       Senjata replika                      : 29 pucuk
(c)       Senjata peluru karet               :   1 pucuk
(d)       Senjata air softgun                 : 36 pucuk
(e)       Senjata air gun                      :   2 pucuk
(f)        Senapan angin                      : 15 pucuk
5)         Barang bukti petasan, Handak dan granat, sebanyak :
(a)       Petasan                                : 7.306 buah (dari berbagai jenis dan ukuran)
(b)       Granat nanas                        :        1 buah
6)         Barang bukti amunisi sebanyak 10.141 butir dari berbagai jenis dan kaliber.
          Latihan Pra Operasi Sendak Jaya 2015 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015 pukul 07.00 Wib s.d. selesai di Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya dibuka oleh Dir Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol. Drs. Suntana, M.Si selaku Direktur Latihan, dengan jumlah peserta pelatihan yang hadir sebanyak 100 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 22 personel.

Tabel c.2
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Sendak Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015

Indikator Kinerja Utama
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Persentase pengungkapan kasus kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya.



80%



54%



 67%



-



-



-



80%



100%



125%

Bahwa dari tabel tersebut diatas dapat dianalisa, sebagai berikut :

1.              Operasi Sendak Jaya Tahun 2013 telah ditetapkan 37 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 sebesar 80% (30 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 20 Kasus (54%), sehingga  pencapaian kinerja mencapai 67%;
2.              Operasi Sendak Jaya Tahun 2014 tidak dilaksanakan dikarenakan adanya Operasi Mantap Brata Jaya 2014 yang dilaksanakan TMT 16 Maret 2014 sampai dengan 24 Oktober 2014 (selama 244 hari); dan
3.              Operasi Sendak Tahun 2015 telah ditetapkan 32 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran. Target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 sebesar 80% (25 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 32 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.

Grafik c.2
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Sendak Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015

 
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Sendak Jaya Tahun 2015 :
-          Kesulitan mengembangkan kasus karena pencarian pelaku/sasaran memerlukan waktu yang cukup, sementara waktu yang tersedia durasi operasi selama 15 (lima belas) hari.
-          Waktu pengecekan sasaran pemilik Senpi perorangan bela diri sangat singkat.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Sendak Jaya Tahun 2015 :
-          Peningkatan pelaksanaan koordinasi antar fungsi untuk menentukan target utama operasi yang akan digelar berikutnya.
-          Peningkatan pengawasan dan pengamanan peredaran senapan maupun senjata replika.

Biro operasi Polda Metro Jaya pada tahun 2015 selain melaksanakan kegiatan operasi sebagaimana diuraikan didalam Indikator Kinerja Utama juga melaksanakan kegiatan operasi kepolisian Terpusat dan Kewilayahaan lainnya, sebagaimana berikut :
a)              Menyelenggarakan Operasi Ketupat Jaya Tahun 2015 dilaksanakan selama 16 (enam belas) hari TMT 10 Juli s.d. 25 Juli 2015, yang melibatkan 6.339 personel, dengan sasaran; segala bentuk Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN) sebelum, pada saat dan pasca Idul Fitri 1436 H yang dapat menghambat dan mengganggu perayaan Idul Fitri 1436 H;
Hasil pelaksanaan Giat Operasi Kepolisian Terpusat KETUPAT JAYA - 2015” Polda Metro Jaya dengan hasil sebagai berikut :
1)       Perbandingan Guantibmas secara umum Crime Total, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat KETUPAT JAYA” Tahun 2014 dan 2015 :
NO
WILAYAH
POLRES
2014
2015
TREND
RANK RAWAN
1
POLDA METRO JAYA
76
68
Turun 11%

2
DKI JAKARTA
1. JAKPUS
84
43
Turun 49%

2. JAKUT
70
62
Turun 11%
II
3. JAKBAR
72
49
Turun 32%
III
4. JAKSEL
61
33
Turun 46%

5. JAKTIM
53
35
Turun 34%

6. PEL TG PRIOK
0
0
Tetap 0%

7. P SERIBU
3
0
Turun 100%

JUMLAH
343
222
Turun 35%

3
JAWA
BARAT
8.  DEPOK
43
32
Turun 26%

9.   BEKASI  KOTA
69
47
Turun 32%

10. BEKASI  KAB
32
23
Turun 28%

JUMLAH
118
144
 Naik 22%

4
BANTEN
11. TGR KOTA
31
20
Turun 35%

12. TGR KAB
104
65
Turun 38%
I
13. BDR SOETTA
1
2
Naik 100%

JUMLAH
136
87
Turun 48%

TOTAL JUMLAH
699
479
Turun 47%



2)     Perbandingan Laka dan Langgar Lantas, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat KETUPAT JAYA” Tahun 2014 dan 2015 :
NO
URAIAN
16 HARI OPS KETUPAT 2014
16 HARI OPS KETUPAT 2015
TREND
1
JUMLAH  LAKA KORBAN :
106
87
TURUN 18%
a. MENINGGAL DUNIA
11
6
TURUN 45%
b. LUKA BERAT
56
34
TURUN 39%
c. LUKA RINGAN
83
78
TURUN 6%
d. JUMLAH KORBAN
150
118
TURUN 21%
e. JUMLAH BENDA
164
123
TURUN 25%
d. RUGI MATERIIL
245,000,000
127,100,000
-
2
LANGGAR LANTAS :
a.  TILANG
9,493
14,525
NAIK 53%
b. TEGURAN
9,269
8,608
TURUN 7%
          

3)         Perbandingan kriminalitas tertentu Crime Index, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat KETUPAT JAYA” Tahun 2014 dan 2015 :
NO
KASUS
16 HARI OPS KETUPAT 2014
16 HARI OPS KETUPAT 2015
TREND
1
ANCAMAN BOM
0
1
NAIK 100%
2
CURAT
98
61
TURUN 38%
3
CURAS
14
4
TURUN 71%
4
CURANMOR
61
30
TURUN 51%
5
KEBAKARAN
30
24
TURUN 20%
6
TAWURAN
0
6
NAIK 100%
JUMLAH
203
126
TURUN 38 %


4)         Perbandingan data keberangkatan arus mudik, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat KETUPAT JAYA” Tahun 2014 dan 2015 :
NO
ANGKUTAN
UNIT
KET
PENUMPANG
KET
2014
2015
TREND
%
2014
2015
TREND
%
1
BUS
53.635
19.877
- 63%
37%
692.164
265.140
- 62%
38%
2
KERETA API
7.331
4.080
- 44%
56%
783.252
342.159
- 56%
44%
3
PESAWAT
2.055
3.687
79%
179%
526.227
739.726
41%
141%
4
KAPAL LAUT
24
20
- 17%
83%
11.861
20.181
70%
170%
5
SEPEDA MOTOR
815.467
438.574
- 46%
54%
195.184
892.116
357%
457%
JUMLAH
878.512
466.238
- 47%
53%
2.208.688
2.259.322
2%
102%


5)         Perbandingan data kedatangan arus mudik, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat KETUPAT JAYA” Tahun 2014 dan 2015 :
NO
ANGKUTAN
UNIT
KET
PENUMPANG
KET
2014
2015
TREND
%
2014
2015
TREND
%
1.
BUS
19.494
12.038
- 38%
62%
106.980
267.300
150%
250%
2.
KERETA API
1.319
2.016
53%
153%
65.914
198.827
202%
302%
3.
PESAWAT
884
1.132
28%
128%
264.964
180.372
- 32%
68%
4.
KAPAL LAUT
11
9
- 18%
82%
5.345
10.365
94%
194%
5.
SEPEDA MOTOR
62.664
675.325
978%
1078%
127.328
1.310.597
929%
1029%
JUMLAH
1.124.603
703.717
- 37%
63%
3.925.103
2.300.665
- 41%
59%

Latihan Pra Operasi Ketupat Jaya 2015 dilaksanakan pada tanggal 7 Juli pukul 09.00 Wib s.d. 17.00 Wib di Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya dibuka oleh Dir Lantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Drs. Risyapudin Nursin selaku Direktur Latihan, dengan jumlah peserta pelatihan yang hadir sebanyak 125 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 25 personel.

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya Tahun 2015 :
-              Tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan Operasi Kepolisian Terpusat “Ketupat Jaya – 2015” Polda Metro Jaya .
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya Tahun 2015 :  Nihil

b)              Menyelenggarakan Operasi Lilin Jaya 2015 dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari TMT 24 Desember 2015 s.d. 02 Januari 2016, yang melibatkan 7.942 personel, dengan sasaran; segala bentuk penanggulangan berbagai gangguan keamanan dan pelanggaran atau kecelakaan lalu lintas yang mengganggu kegiatan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 termasuk berbagai kasus kontinjensi/teror dan bencana alam;
Latihan Pra Operasi Lilin Jaya 2015 dilaksanakan tanggal 21 Desember 2015 pukul 07.00 Wib s.d. 17.30 Wib di Aula TMC Dit Lantas Polda Metro Jaya dibuka oleh Kabag Bin Ops Dit Lantas Polda Metro Jaya AKBP Sutimin selaku pimpinan acara, dengan Jumlah peserta pelatihan yang hadir sebanyak 150 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Lilin Jaya Tahun 2015 :
-              Secara umum selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Terpusat “Lilin Jaya – 2015” Polda Metro Jaya tidak terdapat hambatan berarti hanya terbatasnya anggaran untuk mendukung keseluruhan kegiatan operasi selama Operasi Kepolisian Terpusat “Lilin Jaya – 2015” Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Lilin Jaya Tahun  2015 :
-              Mengoreksi lebih teliti tiap Satgas Operasi Lilin Jaya Tahun 2015 agar tidak terjadi duplikasi bagi anggota yang terlibat.

c)           Menyelenggarakan Operasi Simpatik Jaya 2015 dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari TMT 01 s.d. 20 April 2015, yang melibatkan 2.200 personel, dengan sasaran; mewujudkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas bagi masyarakat pengguna jalan guna menunjang terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan hasilnya akan dilaporkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya;
Latihan Pra Operasi Simpatik Jaya T.A. 2015 dilaksanakan selama 1 (satu) hari senin, tanggal 26 Maret 2015 pukul 08.00 Wib s/d selesai diruang Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan pelatihan Pra Operasi Simpatik Jaya T.A. 2015 oleh Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dr. Bakharuddin MS, M.Si selaku Wakil Direktur latihan, dengan Jumlah seluruh peserta pelatihan yang hadir sejumlah 100 personel. Jumlah personel yang terlibat dalam organisasi, Instruktur dan asisten instruktur yang hadir sejumlah 25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Simpatik Jaya Tahun 2015 :
-             Angkutan umum menaikkan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya yang sudah ditentukan dan melanggar rambu larangan berhenti dan parkir.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Simpatik Jaya Tahun 2015 :
-            Melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara intensif dan cegah tindakan kontra produktif.

d)         Menyelenggarakan Operasi Zebra Jaya 2015 dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari TMT 22 Oktober s.d. 04 Nopember 2015, yang melibatkan 2.199 Personel, dengan sasaran; tindakan Gakkum (tindakan represif didukung dengan tindakan sosialisasi dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam berlalu lintas dan hasilnya akan dilaporkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Zebra Jaya T.A. 2015 dilaksanakan selama 1 (satu) hari selasa, tanggal 20 Oktober 2015 pukul 07.00 Wib s/d 17.30 Wib di ruang Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan pelatihan Pra Operasi Simpatik Jaya T.A. 2015 oleh Dir Lantas Polda Metro Jaya diwakili oleh Kasubbag Bin Ops Dit Lantas Polda Metro Jaya AKBP Sutimin selaku Direktur latihan, dengan Jumlah seluruh peserta pelatihan yang hadir sejumlah 100 personel. Jumlah personel yang terlibat dalam organisasi, Instruktur dan asisten instruktur yang hadir sejumlah 25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Zebra Jaya Tahun 2015 :
-              Mobilisasi massa ormas dan kelompok masyarakat, unjuk rasa, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dan kejahatan konvensional.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Zebra Jaya Tahun 2015 :
-              Tetap mengutamakan tindakan persuasif, tegas dan humanis dalam pelaksanaan pengamanan.

e)             Menyelenggarakan Operasi Patuh Jaya 2015 dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari TMT 27 Mei s.d. 09 Juni 2015, yang melibatkan 2.199 Personel, dengan sasaran; personel Polda Metro Jaya dalam Menegakan hukum fungsi Lantas berupa teguran dan tilang terhadap pelanggar lalu lintas, didukung Giat Preventif melalui pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas guna terwujudnya kelancaran lalu lintas dan hasilnya akan dilaporkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Patuh Jaya T.A. 2015 dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25 Mei 2015 pukul 08.00 Wib s/d selesai di ruang Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan pelatihan Pra Operasi Patuh Jaya T.A. 2015 oleh Dir Lantas Polda Metro Jaya Komber Pol. Risyapudin Nursin, SIK selaku Direktur latihan, dengan Jumlah seluruh peserta pelatihan yang hadir sebanyak 100 personel, jumlah personel instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Patuh Jaya Tahun 2015 :
-              Unjuk rasa yang mengganggu Kamseltibcar lalu lintas.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Patuh Jaya Tahun 2015 :
-              Melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara intensif dan cegah tindakan kontra produktif.

f)            Menyelenggarakan Operasi Bina Karuna Jaya 2015 dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari TMT 27 April s.d. 03 Mei 2015, yang melibatkan 137 Personel, dengan sasaran; Konflik sosial, bencana alam dan hasilnya akan dilaporkan oleh Dir Binmas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Bina Karuna Jaya T.A. 2015 dilaksanakan tanggal 22 April 2015 pukul 08.00 Wib s.d. selesai di Rupatama lantai VI (enam) Gedung utama Dit Binmas Polda Metro Jaya. Pembukaan pelatihan Pra Operasi Bina Karuna Jaya T.A. 2015 oleh Dir Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Widjanarko, SH., MH selaku Direktur latihan, dengan Jumlah seluruh peserta pelatihan yang hadir sebanyak 35 personel, jumlah personel instruktur dan asisten instruktur yang hadir sejumlah 15 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Bina Karuna Jaya Tahun 2015 :
-              Tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan operasi “Bina karuna Jaya – 2015” Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Bina Karuna Jaya Tahun 2015 :
-              Agar kegiatan seperti ini untuk tetap dilaksanakan sehingga menekan terjadinya tawuran antar warga maupun antar pelajar.

g)             Menyelenggarakan Operasi Bina Waspada Jaya 2015 dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari TMT 23 Nopember s.d. 29 Nopember 2015, yang melibatkan 150 Personel, dengan sasaran; Radikalisme, Aliran sesat dan hasilnya akan dilaporkan oleh Dir Binmas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Bina Waspada Jaya T.A. 2015 dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 19 Nopember 2015 pukul 08.00 Wib s/d Selesai di ruang Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan pelatihan Pra Operasi Bina Waspada Jaya T.A. 2015 oleh Dir Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Wijanarko, SH., MH selaku Direktur latihan, dengan jumlah seluruh peserta pelatihan yang hadir sebanyak 50 personel, jumlah personel instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 15 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Bina Waspada Jaya Tahun 2015 :
-              Tidak ada kendala dalam pelaksanaan operasi “Bina karuna Jaya – 2015” Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan Operasi Bina Waspada Jaya Tahun 2015 :
-              Agar kegiatan seperti ini tetap dilaksanakan untuk berdiskusi sekaligus memberi himbauan.

B.    REALISASI ANGGARAN

1.         Pagu dan Realisasi Anggaran Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 :
NO
SATUAN KERJA
PAGU (Rp)
REALISASI (Rp)
%
1.
Biro Operasi Polda Metro Jaya
21.526.702.000
21.630.366.000
100.49 %
(-103.664.000)

2.       Pagu dan Realisasi Anggaran Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 berdasarkan 1 (satu) program dengan 2 (dua) kegiatan, sebagai berikut  : 


KODE
URAIAN
PAGU (Rp)
REALISASI (Rp)
SISA (Rp)
%
 060.01.10

Program Pemeliharaan Kamtibmas
21.526.702.000

21.630.366.000
- 103.664.000
100.49 %
(3127)
Pembinaan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Kewilayahan
8.741.838.000

8.741.838.000

-
100 %
003
Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan :





1.        Operasi Lilin Jaya
2.199.600.000
2.199.600.000
-
100 %

2.        Operasi Ketupat Jaya
4.117.200.000
4.117.200.000
-
100 %

3.        Biaya Administrasi
2.912.000
2.912.000
-
100 %

4.      Kontinjensi
2.407.023.000
2.407.022.890
110
99.8 %






(3128)
Dukungan Manajemen dan Teknis Harkamtibmas
12.784.864.000
12.888.528.000
(- 103.664.000)
100.81 %
3128.994
Layanan Perkantoran




A
Pembayaran gaji dan tunjangan
9.831.213.000
9.934.910.000
(- 103.698.000)
101.06 %
002
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
454.688.000
454.654.000
34.000
99.99 %
D
Penyusunan Renja
4.750.000
4.750.000
-
100 %
F
Penyusunan RKA-KL
4.750.000
4.750.000
-
100 %
G
Penyusunan LAKIP
4.400.000
4.400.000
-
100 %
AD
Rakor/Raker
43.828.000
43.794.000
34,000,-
99.93 %
AY
R-4
135.000.000
135.000.000
-
100 %
BB
R-2
20.580.000
20.580.000
-
100 %
BE
Pemeliharaan AC/Split
10.500.000
10.500.000
-
100 %
BI
Perbaikan Peralatan Fungsional
(Har Komputer/printer, Photo Copy dan senpi amunisi)
36.820.000
36.820.000
-
100 %
BW
Pengadaan Peralatan/Perlengkapan kantor
(ATK Roops dan ATK SPKT)
129.020.000
129.020.000
-
100 %
FS
Dukungan Operasional Satker
(Belanja keperluan perkantoran dan belanja perjalanan dinas dalam kota/Rakor dengan Instansi terkait)
61.440.000
61.440.000
-
100 %
003
Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan :
2.498.963.000
2.498.963.000
-
100 %
FR
Dukungan Operasi Kepolisian
- Dukungan Operasi Wil
2.373.083.000
2.373.083.000
-
100 %
FY
ULP Non Organik/Jaga Fungsi
125.880.000
125.880.000
-
100 %

- Piket Roops (17 org x 181
  Giat)
46.155.000
46.155.000
-
100 %

- Piket Roops (15 org x 184
  Giat)
41.400.000
41.40.000
-
100 %

- Piket SPKT
38.325.000
38.325.000
-
100 %

3.        





















































 3. Untuk sisa anggaran yang tidak terserap yaitu pelaksanaan Rakor/Raker sebesar Rp. 34.000,- (tiga puluh empat ribu rupiah) dan pelaksanaan giat kontinjensi sebesar Rp. 110,- (seratus sepuluh rupiah) ;
4.   Untuk pembayaran gaji dan tunjangan terdapat minus sebesar Rp. 103.698.000,- (seratus tiga juta enam ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah)
5.    Kegiatan kontinjensi pada DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya Tahun 2015 sebesar              Rp.2.407.023.000,- diperuntukkan untuk pasukan dalam rangka :
              a.         pengamanan unjuk rasa/giat masyarakat, on call komando Polda Metro Jaya dan pengamanan banjir pada bulan Februari 2015 sebesar Rp. 54.916.540,-.
         b.       pengamanan unjuk rasa/kegiatan masyarakat, on call komando Polda Metro Jaya dari tanggal 1 Januari 2015 s.d. 26 Februari 2015 sebesar Rp. 1.660.333.950,- .
           c.      pengamanan unjuk rasa/kegiatan masyarakat, on call komando Polda Metro Jaya dari tanggal 1 Maret 2015 s.d. 31 Maret 2015 sebesar Rp. 691.772.400,- . 


           
BAB IV
PENUTUP


Hasil capaian indikator kinerja utama Biro Operasi Polda Metro Jaya pada tahun 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran strategis yaitu meningkatnya kualitas operasi kepolisian kewilayahan, antara lain :
1.             Operasi Pekat Jaya 2015 tersebut telah ditetapkan 64 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 64 Kasus (100%), sehingga  pencapaian kinerja mencapai 125%.
2.           Operasi Nila Jaya 2015 tersebut telah ditetapkan 70 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, dengan target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015  sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 61 Kasus (87%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 109%.
3.            Operasi Sendak Jaya 2015 tersebut telah ditetapkan 32 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran. Target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 sebesar 80% (25 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 32 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
            Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Biro Operasi Polda Metro Jaya, disamping itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 ini dapat juga menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan dan strategi serta penentuan kebijakan pimpinan lebih lanjut.



Jakarta,                        Februari 2016
KEPALA BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA




 Drs. MARTUANI SORMIN, M.Si
KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 63050897



Paraf :
- Pamin Urren    : . . . . . . .
- Kaurren           : . . . . . . .
- Ksb Renmin    : . . . . . . .