BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Biro Operasi
merupakan salah satu satuan kerja di Polda Metro Jaya yang mempunyai tugas pokok sebagaimana diatur dalam
Peraturan Kapolri Nomor : 22 Tahun 2010 tanggal
28 September 2010 meliputi penyiapan/perumusan kebijakan
Kapolda dan rencana - rencana strategis dibidang operasional dan menyelenggarakan
manajemen operasi kepolisian yang meliputi perencanaan,
koordinasi administrasi dan pengendalian serta analisa dan evaluasi pelaksanaan
operasi kepolisian
termasuk tindakan kontinjensi;
2. Dalam rangka
mewujudkan tugas pokok tersebut yang tertuang dalam Renstra Polda Metro Jaya pada tahun 2015 - 2019 dan Renja Biro Operasi Polda Metro Jaya tahun 2015, untuk mengetahui sejauh mana target
pencapaian pelaksanaan kinerja kegiatan dan sasaran serta kendala dari setiap
program, kegiatan, kebijakan Biro Operasi Polda Polda Metro Jaya diselaraskan dengan sumber daya yang ada baik
personel, materiil, fasilitas dan anggaran maka disusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP);
3. Penyusunan LKIP Biro Operasi Polda Metro Jaya berpedoman pada Peraturan
Kapolri Nomor : 7 Tahun 2015
tentang perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor 20 Tahun
2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah di Lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
B.
TUGAS DAN FUNGSI
1. Biro Operasi Polda Metro Jaya merupakan unsur pengawas dan
pembantu pimpinan yang berada dibawah Kepolisian Daerah Metro Jaya yang mempunyai tugas membina dan
menyelenggarakan fungsi manajemen bidang operasi, antara lain; pelatihan pra
operasi, koordinasi dan kerjasama dalam rangka operasi kepolisian.
2.
Fungsi Biro Operasi Polda Metro Jaya meliputi :
a.
penyiapan/perumusan kebijakan Kapolda Metro Jaya dan rencana strategis bidang operasi;
b.
pembinaan manajemen operasi kepolisian yang meliputi; perencanaan, administrasi dan pengendalian operasi kepolisian serta tindakan
kontinjensi;
c.
pembinaan manajemen pelatihan pra operasi termasuk kerjasama dan pelatihan dalam rangka operasi kepolisian; dan
d.
pengkoordinasi, pengadministrasi dan pengendali operasi termasuk pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data operasi serta pelaporan pada pimpinan.
C.
STRUKTUR
ORGANISASI BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
Susunan organisasi Biro
Operasi Polda Metro Jaya, terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Biro Operasi, yang bertanggung jawab
kepada Kapolda Metro Jaya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolda
Metro Jaya;
2. Unsur Pembantu Pimpinan/Pelayanan adalah Subbag Renmin yang dipimpin oleh
Kasubbag Renmin, bertugas menyusun perencanaan program kerja dan anggaran, manajemen Sarpras, personel
dan kinerja, serta mengelola keuangan dan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam
dilingkungan Biro Operasi. Dalam melaksanakan tugasnya Kasubbag Renmin dibantu oleh :
a. Kaur Ren yang bertugas membuat
Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA-K/L, DIPA, Perjanjian Kinerja, KAK atau
TOR/RAB dan menyusun LKIP;
b. Kaur Min yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan administrasi umum personel dan materiil logistik;
c.
Kaur Keu yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan pelayanan keuangan; dan
d.
Kaur Tu yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan urusan dalam.
3.
Unsur Pelaksana Tugas Pokok adalah :
a.
Bag Bin Ops bertugas menyiapkan dan
merumuskan rencana operasi serta menyelenggarakan manajemen operasi kepolisian, koordinasi lintas sektoral dan
tindakan kontinjensi. Bag Bin Ops dipimpin oleh
Kabag Bin Ops, yang bertanggung jawab
kepada Karo Ops. Kabag Bin Ops dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
sehari-hari dibantu oleh :
1)
Kepala Sub Bagian Perencanaan Administrasi Operasi, disingkat Kasubbag Renmin Ops yang bertugas mempersiapkan perencanaan
administrasi operasi;
2) Kepala Sub Bagian Kerjasama Operasi, disingkat Kasubbag Kerma Ops yang bertugas
menyelenggarakan koordinasi lintas sektoral, kontinjensi serta kerjasama antar
fungsi dan instansi/lembaga terkait dengan kegiatan operasi.
b.
Bag Binlat Ops bertugas membina, merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan latihan operasi serta
melaksanakan koordinasi pelaksanaan latihan, Bag Bin Lat Ops dipimpin oleh
Kabag Binlat Ops yang bertanggung jawab kepada Karo Ops. Kabag Binlat
Ops dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh :
1) Kepala Sub Bagian Perencanaan Latihan Operasi disingkat Kasubbag
Renlat Ops yang bertugas mempersiapkan perencanaan dan pengendalian latihan
operasi;
2) Kepala Sub Bagian Kerjasama Pelatihan Operasi disingkat
Kasubbag Kermalat Ops yang bertugas menyelenggarakan kegiatan kerjasama pelatihan operasi.
c.
Bag Dal Ops bertugas membina, meyelenggarakan koordinasi dan administrasi,
mengendalikan operasi, mengumpulkan dan mengolah serta menyajikan data operasi.
Bag Dal Ops dipimpin oleh Kabag Dal Ops yang bertanggung jawab kepada Karo Ops.
Kabag Dal Ops dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh :
1) Kepala Sub Bagian Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data disingkat Kasubbag Pullahjianta yang
bertugas mengumpulkan dan mengolah data serta menyajikan informasi dan
dokumentasi kegiatan operasi;
2)
Kepala Siaga Operasi, disingkat Ka Siaga Ops yang bertugas menerima
data laporan kejadian dan laporan kegiatan operasi.
D.
SISTEMATIKA
PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Biro Operasi Polda Metro Jaya dengan membandingkan
capaian kinerja T.A. 2015 dengan Penetapan Kinerja (Tapja) T.A. 2015 sebagai
tolak ukur keberhasilan tahunan Biro Operasi Polda Metro Jaya. Analisa atas
capaian kinerja terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasi
sejumlah celah perbaikan kinerja tahun berikutnya. Dengan pola pikir demikian
maka sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) T.A. 2015
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan
secara singkat latar belakang, tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor : 22 Tahun 2010 tanggal 28
September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Polda.
BAB II PERENCANAAN
KINERJA
Menjelaskan berbagai
uraian singkat Renstra Polri, visi, misi, kebijakan Biro Operasi Polda Metro
Jaya dan rencana kinerja program kegiatan untuk mencapai sasaran indikator
kinerja keberhasilan.
BAB III AKUNTABILITAS
KINERJA
Menjelaskan
analisis pencapaian kinerja, perbandingan target dengan realisasi atau
pencapaian kinerja, uraian indikator capaian kinerja sesuai dengan Tupoksi
hambatan, keberhasilan dan langkah-langkah yang diambil.
BAB IV PENUTUP
Menjelaskan
kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro Operasi
Polda Metro Jaya T.A. 2015 dan menguraikan saran tindak lanjut yang akan
dilaksanakan pada tahun mendatang.
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
A. RENCANA
STRATEGI BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
Strategi Biro Operasi
Polda Metro Jaya 2015 - 2019 tidak terlepas dari upaya seluruh anggota Biro
Operasi Polda Metro Jaya dan dukungan yang memadai dari tiap Biro, Direktorat,
Bidang, Satuan, Detasemen dan Satwil Jajaran Polda Metro Jaya. Namun harus
diakui bahwa keberhasilan tersebut belum sepenuhnya memberikan kepuasan pada
masyarakat atas pelaksanaan tugas Polri selaku pemelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat sehingga masih diperlukan kelanjutan pelaksanaan kebijakan dan
strategi Biro Operasi Polda Metro Jaya pada pelaksanaan Renstra Biro Operasi
Polda Metro Jaya Tahun 2015 - 2019 yang bermuara pada pencapaian strategi
kemitraan.
Rencana Strategi sebagai suatu institusi
dan kelembagaan yang mandiri, berwawasan, berorientasi nasional dan bertindak
lokal, penuh dengan koordinasi dan sinergi dalam memberikan dan melaksanakan
pencegahan kejahatan dan penegakkan hukum kepada masyarakat. Dengan visi, misi,
tujuan dan sasaran strategi yang diarahkan untuk bersinergi maka akan dapat
membangkitkan dan mendorong seluruh anggota Biro Operasi Polda Metro Jaya
menjadi semakin cerdas dan berbudaya diimbangi dengan akhlak dan moral yang
tinggi serta mampu meningkatkan daya kreatifitas dan penuh inovatif dalam
menghadapi tantangan tugas dan kehidupan masyarakat.
1.
Visi.
Terlaksananya
koordinasi, pelayanan dan pengendalian terhadap seluruh fungsi operasional
Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran agar tergelar polisi yang dipercaya
masyarakat disemua titik dan lini pelayanan disepanjang waktu dalam mewujudkan
keamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan tegaknya hukum sebagai sinergi
pencapaian hasil pembangunan yang berwawasan keamanan.
2.
Misi.
a)
mengembangkan perumusan dan penyelenggaraan Kebijakan Strategi Polda Metro
Jaya secara cepat, tepat dan terintegrasi antar fungsi operasional;
b) mengembangkan penyelenggaraan manajemen pelatihan satuan dan pelatihan pra operasi
termasuk kerjasama pelatihan dalam rangka operasi kepolisian dan operasi
pengamanan;
c) memberdayakan perencanaan dan pengorganisasian setiap unsur yang terlibat
dalam operasi kepolisian dan pengamanan yang bersifat rutin dan insidentil baik
dalam skala lokal maupun nasional;
d) meningkatkan penyelenggaraan operasi kepolisian, antara lain; Operasi Kepolisian
Terpusat, Operasi Kepolisian Kewilayahan Kendali Pusat dan Operasi Kepolisian Mandiri
Kewilayahan;
e) mengembangkan penyelenggaraan kerjasama dan koordinasi admninistrasi dan
pengendalian, termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian data operasi serta
pembinaan;
f)
mengembangkan penyelenggaraan komando dan pengendalian termasuk memberikan
perintah-perintah kepada unit-unit operasional Polda Metro Jaya dan satuan kewilayahan
secara cepat dan tepat;
g) memberdayakan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap kekuatan
yang terlibat dalam operasi kepolisian dan pengamanan;
h) mengembangkan pengelolaan data dan informasi yang berkaitan dengan hasil operasi
kepolisian dalam rangka pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja;
i) Mengembangkan pelayanan publik secara cepat dengan Quick Respon dan sesuai dengan prinsip HAM.
3.
Tujuan.
a)
tercapainya pelaksanaan Lat Pra Ops dengan terciptanya peningkatan
profesionalisme personel dalam setiap pelaksanaan operasi;
b) tergelarnya pelaksanaan operasi dan pengamanan terhadap kegiatan masyarakat
baik operasi mandiri kewilayahan maupun terpusat dengan terciptanya peningkatan
keamanan dan ketertiban umum serta partisipasi masyarakat dalam mendukung operasi
kepolisian;
c) terselenggaranya kerjasama antar instansi pemerintah dan non pemerintah
dalam rangka penyelenggaraan operasi kepolisian dan pengamanan.
4.
Sasaran.
Meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di
wilayah hukum Polda Metro Jaya.
5.
Kebijakan.
a) mengembangkan pelayanan publik di Bag Bin Ops, SPK, Siaga Ops yang berbasis
pelayanan prima sehingga dapat terlayani dengan baik, tidak dipungut biaya dan
cepat;
b) membangun citra Biro Operasi polda Metro Jaya sebagai pelayan masyarakat
yang tegas, humanis dan pengendali operasional yang profesional;
c) meningkatkan kerjasama dengan fungsi terkait dan instansi lain untuk
menyelenggarakan operasi dan pengamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya;
d) membangun sistem laporan kejadian dengan menggunakan jaringan intranet yang
terhubung antara Mabes Polri sampai Polres sedangkan untuk jaringan Piknas
antara Polri sampai Polsek untuk mendapatkan data yang valid;
e)
mewujudkan sistem reward and punishment, penghargaan terhadap
kinerja anggota Biro Operasi Polda Metro Jaya yang berprestasi dan hukuman bagi
anggota yang melanggar disiplin;
f) membangun sistem pengamanan dan pengendalian operasional yang objektif dan
edukatif dalam rangka mewujudkan manajemen operasional kepolisian sebagai sub
sistem dari good government dan clean government;
g)
mewujudkan sistem laporan dan admnistrasi yang sesuai dengan Minu Polri;
h) mengoptimalkan dukungan anggaran dengan titik berat pada operasi kepolisan
selama tahun 2015, antara lain :
1)
melaksanakan Operasi Kepolisian Kewilayahan serta latihan Pra Operasi,
yaitu :
(a)
Operasi Sendak Jaya 2015;
(b)
Operasi Pekat Jaya 2015;
(c)
Operasi Nila Jaya 2015.
2)
melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat, yaitu :
(a)
Operasi Ketupat Jaya 2015;
(b)
Operasi Lilin Jaya (Natal 2015 dan Tahun Baru 2016).
i) menyusun rencana tindak kontinjensi khususnya terhadap bencana banjir dan unjuk rasa tahun 2015;
j)
meningkatkan pengawasan dan
pengendalian operasi agar tetap berada pada koridor yang telah ditetapkan dalam
rencana operasi yang sekaligus untuk mendorong efektifitas pencapaian sasaran
dan target operasi yang dilaksanakan melalui penilaian dokumen perencanaan,
evaluasi lapangan dan supervisi;
k)
berdasarkan arah kebijakan strategi
dalam membangun kepercayaan masyarakat tersebut, maka tahapan kebijakan
meliputi :
1) membangun tata administrasi yang sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur dalam tata administrasi kepolisian;
2) membangun
budaya patuh hukum
kepada aparat kepolisian
yang memerankan tugas operasional sebelum diterjunkan dalam setiap bentuk operasi kepolisian;
3)
membangun
koordinasi lintas sektoral serta membuat MOU bersama dinas/instansi terkait dalam upaya
menyatukan visi penyelenggaraan operasi yang melibatkan instansi samping;
4) melatih
setiap personel
yang akan diterjunkan dalam kegiatan Ops Kepolisian (Lat Pra Ops), guna
menghindarkan kesalahan dalam penanganan dan sekaligus me-refresh pelaku operasi kepolisian;
5)
melakukan
supervisi sebagai
wujud pengawasan terhadap pelaksanaan operasi kepolisian yang digelar,
sekaligus memberikan bimbingan dan arahan teknis terhadap pelaksanaan operasi
yang digelar oleh Satwil setingkat Polres;
6) membangun
budaya masyarakat untuk patuh hukum, serta berperan aktif membangun pelaksanaan
operasi kepolisian yang
digelar baik ditingkat Polda
maupun Polres/Ta.
B. PERJANJIAN
KINERJA
Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2015 tentang perubahan
atas peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2012 tentang penyusunan penetapan
kinerja di lingkungan Polri. Perjanjian kinerja bertujuan
untuk menentukan arah dan prioritas kinerja Satfung/Satker, mendorong tingkat
pencapaian dan keberhasilan kinerja, memantau dan mengendalikan pelaksanaan
kinerja Satfung/Satker, mengevaluasi pencapaian kinerja Satfung/Satker dan
organiasasi Polri, serta dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) pada akhir tahun anggaran berjalan dan menilai tingkat
keberhasilan organisasi.
Pada tahun anggaran 2015, Biro Operasi Polda Metro Jaya menetapkan
beberapa target kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategisnya, sebagai berikut
:
NO
|
Sasaran strategis
|
Indikator Kinerja Utama
|
Target
|
1
|
`2
|
3
|
4
|
1.
|
Meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di wilayah hukum
Polda Metro Jaya.
|
1.
Persentase pengungkapan kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi
premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun
2015.
|
80%
|
2.
Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan
Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
||
3.
Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan
senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan
Operasi Sendak Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
||
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA BIRO OPERASI
POLDA METRO JAYA
A. CAPAIAN KINERJA BIRO OPERASI POLDA METRO
JAYA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Biro
Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan pengukurannya dapat
diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut :
1.
persentase pengungkapan kejahatan jalanan (street crime),
Curas, Curat, Curanmor dan aksi
premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya tahun 2015
dengan target 80% dan realisasi 100%;
2. Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan
Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 dengan target 80% dan
realisasi 87%.
3. Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata
api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak
Jaya 2015 dengan target 80% dan realisasi 100%.
Sasaran Strategis
|
Indikator Kinerja
|
Target
|
Realisasi
|
%
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Meningkatnya kualitas Operasi Kepolisian Kewilayahan di wilayah
hukum Polda Metro Jaya
|
1.
Persentase pengungkapan kejahatan jalanan (street crime), Curas, Curat, Curanmor dan aksi
premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun
2015.
|
80%
|
100%
|
125%
|
2. Persentase pengungkapan
kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya
kegiatan Operasi Nila Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
87%
|
109%
|
|
3.
Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan
senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan
Operasi Sendak Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
100%
|
125%
|
INDIKATOR CAPAIAN KINERJA
Untuk analisa capaian
indikator kinerja dilingkungan Biro Operasi Polda Metro Jaya pada tahun 2015 berbagai jenis
kegiatan yang dilaksanakan dikelompokkan dalam 1 (satu) program dapat
dilaksanakan dengan kinerja yang baik. Dari penggambaran berbagai materi dapat dikemukakan kembali pokok-pokok
materi bahasan yang dapat dijadikan bahan penilaian kinerja Tupoksi Biro
Operasi Polda Metro Jaya sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya
kualitas Operasi
Kepolisian Kewilayahan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, dengan hasil
sebagai berikut :
a)
Persentase pengungkapan kasus kejahatan jalanan (street crime),
Curas, Curat, Curanmor dan aksi
premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015 yang dilaksanakan
selama 15 (lima belas) hari TMT 18 Juni s.d. 02 Juli 2015, yang melibatkan 619 personel menggunakan anggaran DIPA Biro Operasi Polda
Metro Jaya T.A. 2015.
Tabel a.1
Tabel Indikator
Kinerja Utama Operasi Pekat Jaya Tahun 2015
Indikator Kinerja Utama
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Persentase pengungkapan
kasus kejahatan jalanan (street crime),
Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
100%
|
125%
|
Dari tabel tersebut dapat dianalisa bahwa, dalam Operasi Pekat Jaya 2015
tersebut, telah ditetapkan 64 Target Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan
Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya kegiatan Operasi Pekat
Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi
sebesar 64 Kasus (100%), sehingga
pencapaian kinerja mencapai 125%.
Grafik a.1
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Pekat Jaya Tahun 2015
1)
Jumlah kasus yang berhasil diungkap sebanyak 296 kasus (TO : 64
kasus dan Non TO : 232
kasus), dengan
rincian :
(a)
Proses sidik 246
kasus :
(1)
Anirat : 46 kasus
(2)
Peras : 9 kasus
(3)
Pecah kaca : 1
kasus
(4)
Jambret : 2
kasus
(5)
Copet : 9
kasus
(6)
Curas : 26 kasus
(7)
Curat :
72 kasus
(8)
Curanmor : 27 kasus
(9)
Pencurian biasa : 9 kasus
(10)
Judi :
27 kasus
(11)
Lain-lain : 66 kasus (Keroyok, Sajam, Tipu gelap,
Tadah, Palsu, Bunuh, penculikan dan penyekapan)
(b)
Dilakukan pembinaan : 222
kasus (terdiri dari timer, pak ogah, parkir
liar, pengamen dll).
2) Tersangka yang dilakukan penangkapan sebanyak 455 orang (TO : 92
orang; Non TO : 363
orang) dengan rincian :
(a)
Tersangka yang ditahan sebanyak 455 orang;
(b)
Tersangka yang dibina sebanyak 1.135 orang yang terdiri dari timer, pak ogah, parkir
liar, pengamen, tawuran dll.
3)
Barang Bukti :
(a)
Senpi : 6
pucuk (1 pucuk Senpi rakitan rev, 5 pucuk Senpi
air softgun)
(b)
Sajam : 51
bilah
(c)
Ranmor R2 :
35
unit
(d)
Ranmor R4 : 10
unit
(e)
HP : 88
unit
(f)
Miras : 5.033
botol
(g)
Uang : Rp 38.745.200,- dan Uang
palsu sebesar Rp 350.000.000,-
(h)
Lain-lain : 1 selongsong peluru, 5 kaos, 15 karung beras,
1 tali rapia, 42.764 petasan, 1 buah sofa boat, 1 buah banana boat, 1 buah
kabel stir perahu boat, 12 botol anggur merah, 9 botol anggur ginseng, 2 botol
anggur putih cap orang tua, 1 visum etrevertum, 120 celana jeans, 1 set
komputer, 1 scaner, 1 laptop, 1 kertas bahan Upal, 1 kamera, 1 nota, 1 tas
hitam berisi mas palsu, 1 pecah kaca, 1 kunci leter T, visum, rantai besi, 3
ekor burung, 5 peluru, 1 buku rekening, sebilah pisau, sepeda ontel merk Ganio,
1 parang, 1 tas berisi powerbank, 1 cincin perak memiliki batu permata berwarna
hijau, kosmetik, televisi, dan 1 lembar pakong.
Latihan
Pra Operasi Pekat Jaya 2015 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2015 jam
08.00 Wib di Main Hall Gedung Utama Polda Metro Jaya dibuka oleh Dir
Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol.
Krishna Murti, Sik., Msi sebagai Direktur Latihan, dengan jumlah peserta
pelatihan yang hadir sebanyak 100 personel
dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 22
personel.
Tabel a.2
Tabel perbandingan capaian kinerja Operasi Pekat Jaya T.A. 2013, 2014 dan
2015
Indikator Kinerja Utama
|
Tahun 2013
|
Tahun 2014
|
Tahun 2015
|
||||||
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
|
Persentase pengungkapan
kasus kejahatan jalanan (street crime),
Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan
Operasi Pekat Jaya.
|
80%
|
100%
|
125%
|
80%
|
100%
|
125%
|
80%
|
100%
|
125%
|
Bahwa dari tabel
tersebut diatas dapat dianalisa, sebagai berikut :
1. Operasi Pekat Jaya Tahun 2013 telah ditetapkan 109 Target Operasi (TO)
untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan
adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (87 kasus), realisasi
pengungkapan kasus selama operasi sebesar 109 Kasus (100%), sehingga pencapaian
kinerja mencapai 125%;
2. Operasi Pekat Jaya Tahun 2014 telah ditetapkan 53 Target Operasi (TO) untuk
Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya
kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (42 kasus), realisasi pengungkapan
kasus selama operasi sebesar 53 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
3. Operasi Pekat Jaya Tahun 2015 telah ditetapkan 64 Target Operasi (TO) untuk
Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya
kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan
kasus selama operasi sebesar 64 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
Grafik a.2
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Pekat Jaya T.A. 2013,
2014 dan 2015
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Pekat
Jaya Tahun 2015 :
-
Tingginya frekuensi kegiatan aksi massa yang membutuhkan
kehadiran Polri terbuka dan tertutup.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Pekat
Jaya Tahun 2015 :
-
Agar anggota yang melaksanakan tugas khususnya dilapangan
lebih selektif dan profesional sehingga hasilnya lebih maksimal.
b)
Persentase pengungkapan kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan
Psikotropika dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 yang dilaksanakan
selama 15 (lima belas) hari TMT 26 Agustus s.d. 09 September 2015, yang melibatkan
619 personel menggunakan anggaran DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015.
Tabel b.1
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Nila Jaya 2015
Indikator Kinerja Utama
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Persentase pengungkapan
kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika dengan adanya
kegiatan Operasi Nila Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
87%
|
109%
|
Dari tabel tersebut dapat dianalisa
bahwa dalam Operasi Nila Jaya 2015 tersebut, telah ditetapkan 70 Target Operasi
(TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, dengan target pengungkapan
kasus dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi
pengungkapan kasus selama operasi sebesar 61 Kasus (87%), sehingga pencapaian kinerja
mencapai 109%.
Grafik b.1
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Nila Jaya 2015
Hasil yang dicapai dalam Operasi
Kepolisian Kewilayahan “NILA JAYA - 2015” yang dilaksanakan pada tanggal
26 Agustus s.d. 09 September 2015, sebagai berikut :
1)
Jumlah kasus yang berhasil diungkap sebanyak 196 kasus dengan
tersangka sebanyak 226 orang terdiri dari :
(a)
WNI : 224 orang;
(b)
WNA : 2 orang warga negara Nigeria.
2)
Barang bukti yang disita :
(a)
Heroin : 3 gram
(b)
Sabu-sabu : 31.051,978 gram
(c)
Ganja : 8.315,32 gram
(d)
Ekstasi : 68,5 butir
Latihan
Pra Operasi Nila Jaya 2015 dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus
2015 pukul 08.00 Wib s.d.
17.00 Wib di Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya dibuka oleh Wadir
Resnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Wahyu Bintono HB, SIK.,
SH., MH selaku Wadir Lat Ops, dengan jumlah peserta pelatihan yang hadir sebanyak 100 personel
dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 22
personel.
Tabel b.2
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Nila Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015
Indikator Kinerja Utama
|
Tahun 2013
|
Tahun 2014
|
Tahun 2015
|
||||||
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
|
Persentase pengungkapan
kasus kejahatan jalanan (street crime),
Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan
Operasi Nila Jaya.
|
80%
|
69%
|
86%
|
-
|
-
|
-
|
80%
|
87%
|
109%
|
Bahwa dari tabel
tersebut diatas dapat dianalisa, sebagai berikut :
1.
Operasi Nila Jaya Tahun 2013 telah ditetapkan 83 Target Operasi (TO) untuk
Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan adanya
kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 sebesar 80% (66 kasus), realisasi pengungkapan
kasus selama operasi sebesar 58 Kasus (69%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 86%;
2.
Operasi Nila Jaya Tahun tidak dilaksanakan dikarenakan adanya Operasi Mantap
Brata Jaya 2014 yang dilaksanakan TMT 16 Maret 2014 sampai dengan 24 Oktober
2014 (selama 244 hari); dan
3.
Operasi Nila Jaya Tahun 2015 telah ditetapkan 70 Target Operasi (TO) untuk
Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, dengan target pengungkapan kasus dengan
adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015
sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi
sebesar 61 Kasus (87%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 109%.
Grafik b.2
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Operasi Nila Jaya T.A. 2013,
2014 dan 2015
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Nila Jaya
Tahun 2015, sebagai berikut :
- Terbatasnya dana untuk melakukan “pancingan” dalam rangka
menjerat para pengedar yang lebih besar.
- Minimnya sarana dan prasarana penyelidikan dan penyidikan
baik alat-alat utama, alat-alat khusus maupun peralatan lainnya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Nila Jaya
Tahun 2015 :
- Agar dukungan anggaran, sarana dan prasarana operasional dalam
mendukung penanggulangan narkoba agar lebih disesuaikan dengan perkembangan
kejahatan narkoba.
c)
Persentase pengungkapan kasus perakitan, perdagangan dan penggunaan senjata
api, amunisi serta bahan peledak ilegal dengan adanya kegiatan Operasi Sendak
Jaya 2015 yang dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari TMT 12 s.d. 26 Oktober 2015 dengan
melibatkan 619 personel menggunakan anggaran DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya
T.A. 2015.
Tabel c.1
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Sendak Jaya Tahun 2015
Indikator Kinerja Utama
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Persentase pengungkapan kasus perakitan,
perdagangan dan penggunaan senjata api, amunisi serta bahan peledak ilegal
dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya Tahun 2015.
|
80%
|
100%
|
125%
|
Dari tabel tersebut dapat dianalisa
bahwa dalam Operasi Sendak Jaya 2015 tersebut, telah ditetapkan 32 Target
Operasi (TO) untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran. Target pengungkapan
kasus dengan adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 sebesar 80% (25 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama
operasi sebesar 32 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
Grafik
c.1
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015
Hasil yang dicapai dalam Operasi
Kepolisian Kewilayahan “SENDAK JAYA - 2015” yang dilaksanakan pada tanggal 12 s.d. 26 Oktober 2015, sebagai berikut :
1)
Jumlah tersangka 2 (dua) orang
dan masih dalam proses penyelidikan.
2)
Jumlah Senpi Non Organik
TNI/Polri peruntukkan bela diri yang telah habis masa berlakunya selama Operasi
Sendak Jaya 2015 telah berhasil ditarik dan diamankan berjumlah 13 (tiga belas)
pucuk, dengan rincian :
a)
Senjata peluru tajam : 1 pucuk
-
Pistol : 1 pucuk
-
Revolver :
-
-
Senapan : -
b)
Senjata peluru karet : 9 pucuk
-
Pistol : 9 pucuk
-
Revolver : -
c)
Senjata peluru gas : 3 pucuk
-
Pistol : 3 pucuk
-
Revolver : -
3)
Senjata peluru tajam milik
Instansi Pemerintah maupun swasta yang habis masa berlaku ijinnya dan senjatanya
telah diamankan sebanyak 57 (lima puluh tujuh) pucuk.
4)
Barang bukti 84 (delapan puluh
empat) pucuk, meliputi :
(a)
Senpi pistol rakitan : 1 pucuk
(b)
Senjata replika : 29 pucuk
(c)
Senjata peluru karet :
1 pucuk
(d)
Senjata air softgun :
36 pucuk
(e)
Senjata air gun :
2 pucuk
(f)
Senapan angin : 15 pucuk
5)
Barang bukti petasan, Handak
dan granat, sebanyak :
(a)
Petasan : 7.306 buah (dari berbagai jenis dan
ukuran)
(b)
Granat nanas : 1 buah
6)
Barang bukti amunisi sebanyak
10.141 butir dari berbagai jenis dan kaliber.
Latihan
Pra Operasi Sendak Jaya 2015 dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 8 Oktober 2015 pukul 07.00 Wib s.d.
selesai di Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya dibuka oleh Dir
Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol. Drs. Suntana,
M.Si selaku Direktur Latihan, dengan jumlah peserta pelatihan
yang hadir sebanyak 100 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 22
personel.
Tabel c.2
Tabel Indikator Kinerja Utama Operasi Sendak
Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015
Indikator Kinerja Utama
|
Tahun 2013
|
Tahun 2014
|
Tahun 2015
|
||||||
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
Target
|
Realisasi
|
Capaian
|
|
Persentase pengungkapan
kasus kejahatan jalanan (street crime),
Curas, Curat, Curanmor dan aksi premanisme dengan adanya kegiatan
Operasi Sendak Jaya.
|
80%
|
54%
|
67%
|
-
|
-
|
-
|
80%
|
100%
|
125%
|
Bahwa dari tabel
tersebut diatas dapat dianalisa, sebagai berikut :
1.
Operasi Sendak Jaya Tahun 2013 telah ditetapkan 37 Target Operasi (TO)
untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan
adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015 sebesar 80% (30 kasus), realisasi pengungkapan
kasus selama operasi sebesar 20 Kasus (54%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 67%;
2.
Operasi Sendak Jaya Tahun 2014 tidak dilaksanakan dikarenakan adanya
Operasi Mantap Brata Jaya 2014 yang dilaksanakan TMT 16 Maret 2014 sampai
dengan 24 Oktober 2014 (selama 244 hari); dan
3.
Operasi Sendak Tahun 2015 telah ditetapkan 32 Target Operasi (TO) untuk
Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran. Target pengungkapan kasus dengan adanya
kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 sebesar 80% (25 kasus),
realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 32 Kasus (100%), sehingga
pencapaian kinerja mencapai 125%.
Grafik c.2
Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian
Kinerja Operasi Sendak Jaya T.A. 2013, 2014 dan 2015
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Sendak
Jaya Tahun 2015 :
-
Kesulitan mengembangkan kasus karena pencarian
pelaku/sasaran memerlukan waktu yang cukup, sementara waktu yang tersedia
durasi operasi selama 15 (lima belas) hari.
-
Waktu pengecekan sasaran pemilik Senpi perorangan bela
diri sangat singkat.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Sendak
Jaya Tahun 2015 :
-
Peningkatan pelaksanaan koordinasi antar fungsi untuk
menentukan target utama operasi yang akan digelar berikutnya.
-
Peningkatan pengawasan dan pengamanan peredaran senapan
maupun senjata replika.
Biro operasi Polda Metro Jaya
pada tahun 2015 selain melaksanakan kegiatan operasi sebagaimana diuraikan
didalam Indikator Kinerja Utama juga melaksanakan kegiatan operasi kepolisian
Terpusat dan Kewilayahaan lainnya, sebagaimana berikut :
a)
Menyelenggarakan Operasi Ketupat Jaya Tahun 2015 dilaksanakan selama 16 (enam belas) hari TMT 10 Juli s.d. 25 Juli 2015, yang melibatkan 6.339 personel, dengan sasaran; segala bentuk Potensi Gangguan (PG), Ambang
Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN) sebelum, pada saat dan pasca Idul Fitri 1436 H yang dapat menghambat dan mengganggu
perayaan Idul Fitri 1436 H;
Hasil pelaksanaan Giat Operasi
Kepolisian Terpusat “KETUPAT
JAYA - 2015” Polda
Metro Jaya dengan hasil sebagai berikut :
1) Perbandingan Guantibmas secara umum Crime Total, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat “KETUPAT
JAYA” Tahun
2014 dan
2015 :
NO
|
WILAYAH
|
POLRES
|
2014
|
2015
|
TREND
|
RANK RAWAN
|
1
|
POLDA METRO JAYA
|
76
|
68
|
Turun 11%
|
||
2
|
DKI JAKARTA
|
1. JAKPUS
|
84
|
43
|
Turun 49%
|
|
2. JAKUT
|
70
|
62
|
Turun 11%
|
II
|
||
3. JAKBAR
|
72
|
49
|
Turun 32%
|
III
|
||
4. JAKSEL
|
61
|
33
|
Turun 46%
|
|||
5. JAKTIM
|
53
|
35
|
Turun 34%
|
|||
6. PEL TG PRIOK
|
0
|
0
|
Tetap 0%
|
|||
7. P SERIBU
|
3
|
0
|
Turun 100%
|
|||
JUMLAH
|
343
|
222
|
Turun 35%
|
|||
3
|
JAWA
BARAT
|
8. DEPOK
|
43
|
32
|
Turun 26%
|
|
9. BEKASI KOTA
|
69
|
47
|
Turun 32%
|
|||
10. BEKASI KAB
|
32
|
23
|
Turun 28%
|
|||
JUMLAH
|
118
|
144
|
Naik 22%
|
|||
4
|
BANTEN
|
11. TGR KOTA
|
31
|
20
|
Turun 35%
|
|
12. TGR KAB
|
104
|
65
|
Turun 38%
|
I
|
||
13. BDR SOETTA
|
1
|
2
|
Naik 100%
|
|||
JUMLAH
|
136
|
87
|
Turun 48%
|
|||
TOTAL JUMLAH
|
699
|
479
|
Turun 47%
|
2) Perbandingan Laka dan Langgar Lantas, selama 16
hari Operasi Kepolisian Terpusat “KETUPAT
JAYA” Tahun
2014
dan 2015 :
NO
|
URAIAN
|
16 HARI OPS
KETUPAT 2014
|
16 HARI OPS
KETUPAT 2015
|
TREND
|
1
|
JUMLAH
LAKA KORBAN :
|
106
|
87
|
TURUN
18%
|
a. MENINGGAL DUNIA
|
11
|
6
|
TURUN
45%
|
|
b. LUKA BERAT
|
56
|
34
|
TURUN
39%
|
|
c. LUKA RINGAN
|
83
|
78
|
TURUN
6%
|
|
d. JUMLAH KORBAN
|
150
|
118
|
TURUN
21%
|
|
e. JUMLAH BENDA
|
164
|
123
|
TURUN
25%
|
|
d. RUGI MATERIIL
|
245,000,000
|
127,100,000
|
-
|
|
2
|
LANGGAR
LANTAS :
a. TILANG
|
9,493
|
14,525
|
NAIK
53%
|
b. TEGURAN
|
9,269
|
8,608
|
TURUN
7%
|
3)
Perbandingan kriminalitas tertentu Crime Index, selama 16 hari Operasi Kepolisian Terpusat “KETUPAT
JAYA” Tahun
2014
dan 2015 :
NO
|
KASUS
|
16 HARI OPS
KETUPAT 2014
|
16 HARI OPS
KETUPAT 2015
|
TREND
|
1
|
ANCAMAN BOM
|
0
|
1
|
NAIK 100%
|
2
|
CURAT
|
98
|
61
|
TURUN 38%
|
3
|
CURAS
|
14
|
4
|
TURUN 71%
|
4
|
CURANMOR
|
61
|
30
|
TURUN 51%
|
5
|
KEBAKARAN
|
30
|
24
|
TURUN 20%
|
6
|
TAWURAN
|
0
|
6
|
NAIK 100%
|
JUMLAH
|
203
|
126
|
TURUN
38 %
|
4)
Perbandingan data keberangkatan arus mudik, selama
16 hari Operasi Kepolisian Terpusat “KETUPAT
JAYA” Tahun
2014
dan 2015 :
NO
|
ANGKUTAN
|
UNIT
|
KET
|
PENUMPANG
|
KET
|
||||
2014
|
2015
|
TREND
|
%
|
2014
|
2015
|
TREND
|
%
|
||
1
|
BUS
|
53.635
|
19.877
|
- 63%
|
37%
|
692.164
|
265.140
|
- 62%
|
38%
|
2
|
KERETA
API
|
7.331
|
4.080
|
- 44%
|
56%
|
783.252
|
342.159
|
- 56%
|
44%
|
3
|
PESAWAT
|
2.055
|
3.687
|
79%
|
179%
|
526.227
|
739.726
|
41%
|
141%
|
4
|
KAPAL
LAUT
|
24
|
20
|
- 17%
|
83%
|
11.861
|
20.181
|
70%
|
170%
|
5
|
SEPEDA
MOTOR
|
815.467
|
438.574
|
- 46%
|
54%
|
195.184
|
892.116
|
357%
|
457%
|
JUMLAH
|
878.512
|
466.238
|
- 47%
|
53%
|
2.208.688
|
2.259.322
|
2%
|
102%
|
5)
Perbandingan data kedatangan arus mudik, selama 16
hari Operasi Kepolisian Terpusat “KETUPAT
JAYA” Tahun
2014
dan 2015 :
NO
|
ANGKUTAN
|
UNIT
|
KET
|
PENUMPANG
|
KET
|
||||
2014
|
2015
|
TREND
|
%
|
2014
|
2015
|
TREND
|
%
|
||
1.
|
BUS
|
19.494
|
12.038
|
- 38%
|
62%
|
106.980
|
267.300
|
150%
|
250%
|
2.
|
KERETA
API
|
1.319
|
2.016
|
53%
|
153%
|
65.914
|
198.827
|
202%
|
302%
|
3.
|
PESAWAT
|
884
|
1.132
|
28%
|
128%
|
264.964
|
180.372
|
- 32%
|
68%
|
4.
|
KAPAL
LAUT
|
11
|
9
|
- 18%
|
82%
|
5.345
|
10.365
|
94%
|
194%
|
5.
|
SEPEDA
MOTOR
|
62.664
|
675.325
|
978%
|
1078%
|
127.328
|
1.310.597
|
929%
|
1029%
|
JUMLAH
|
1.124.603
|
703.717
|
- 37%
|
63%
|
3.925.103
|
2.300.665
|
- 41%
|
59%
|
Latihan Pra Operasi Ketupat Jaya 2015 dilaksanakan
pada tanggal 7 Juli pukul 09.00 Wib s.d. 17.00
Wib di Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya dibuka
oleh Dir Lantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Drs.
Risyapudin Nursin selaku
Direktur Latihan, dengan jumlah
peserta pelatihan yang hadir sebanyak 125 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak
25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Ketupat
Jaya Tahun 2015 :
-
Tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan Operasi
Kepolisian Terpusat “Ketupat Jaya – 2015” Polda Metro Jaya .
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Ketupat
Jaya Tahun 2015 : Nihil
b)
Menyelenggarakan Operasi Lilin Jaya 2015 dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari TMT 24 Desember 2015 s.d. 02
Januari 2016, yang melibatkan 7.942 personel, dengan sasaran; segala bentuk penanggulangan berbagai gangguan keamanan dan pelanggaran
atau kecelakaan lalu lintas yang mengganggu kegiatan Natal 2015 dan Tahun Baru
2016 termasuk berbagai kasus kontinjensi/teror dan bencana alam;
Latihan Pra Operasi Lilin Jaya 2015 dilaksanakan
tanggal 21 Desember 2015 pukul 07.00 Wib s.d.
17.30 Wib di Aula TMC Dit Lantas Polda Metro Jaya dibuka
oleh Kabag Bin Ops
Dit Lantas Polda Metro Jaya AKBP Sutimin
selaku pimpinan acara, dengan Jumlah
peserta pelatihan yang hadir sebanyak 150 personel dan jumlah instruktur dan asisten instruktur yang hadir sebanyak
25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Lilin
Jaya Tahun 2015 :
-
Secara umum selama pelaksanaan Operasi Kepolisian
Terpusat “Lilin Jaya – 2015” Polda Metro Jaya tidak terdapat hambatan berarti
hanya terbatasnya anggaran untuk mendukung keseluruhan kegiatan operasi selama
Operasi Kepolisian Terpusat “Lilin Jaya – 2015” Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Lilin
Jaya Tahun 2015 :
-
Mengoreksi lebih teliti tiap Satgas Operasi Lilin Jaya Tahun
2015 agar tidak terjadi duplikasi bagi anggota yang terlibat.
c) Menyelenggarakan Operasi Simpatik Jaya 2015 dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari TMT 01 s.d. 20
April 2015, yang melibatkan 2.200 personel, dengan sasaran; mewujudkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas bagi masyarakat pengguna
jalan guna menunjang terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas dan hasilnya akan dilaporkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya;
Latihan Pra Operasi Simpatik Jaya T.A. 2015 dilaksanakan
selama 1 (satu) hari senin, tanggal 26 Maret 2015 pukul 08.00 Wib s/d selesai diruang
Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan
pelatihan Pra Operasi Simpatik Jaya T.A. 2015 oleh Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dr. Bakharuddin MS, M.Si selaku Wakil Direktur latihan, dengan Jumlah
seluruh peserta pelatihan yang hadir sejumlah 100 personel. Jumlah
personel yang terlibat dalam organisasi, Instruktur dan asisten instruktur yang
hadir sejumlah 25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Simpatik
Jaya Tahun 2015 :
- Angkutan umum menaikkan dan menurunkan penumpang tidak pada
tempatnya yang sudah ditentukan dan melanggar rambu larangan berhenti dan
parkir.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Simpatik
Jaya Tahun 2015 :
- Melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara intensif
dan cegah tindakan kontra produktif.
d)
Menyelenggarakan Operasi Zebra Jaya 2015 dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari TMT 22 Oktober s.d. 04 Nopember 2015, yang melibatkan 2.199
Personel, dengan sasaran; tindakan Gakkum (tindakan represif didukung dengan tindakan sosialisasi
dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam berlalu lintas dan hasilnya akan
dilaporkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Zebra Jaya T.A. 2015 dilaksanakan
selama 1 (satu) hari selasa, tanggal 20 Oktober 2015 pukul 07.00 Wib
s/d 17.30 Wib di ruang Rupatama lantai III (tiga)
Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan
pelatihan Pra Operasi Simpatik Jaya T.A. 2015 oleh Dir Lantas Polda Metro Jaya diwakili oleh Kasubbag Bin Ops Dit Lantas Polda Metro Jaya AKBP Sutimin
selaku Direktur latihan, dengan Jumlah
seluruh peserta pelatihan yang hadir sejumlah 100
personel. Jumlah personel yang terlibat dalam organisasi,
Instruktur dan asisten instruktur yang hadir sejumlah 25 personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Zebra
Jaya Tahun 2015 :
-
Mobilisasi massa ormas dan kelompok masyarakat, unjuk
rasa, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dan kejahatan konvensional.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Zebra
Jaya Tahun 2015 :
-
Tetap mengutamakan tindakan persuasif, tegas dan humanis
dalam pelaksanaan pengamanan.
e) Menyelenggarakan Operasi Patuh Jaya 2015 dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari TMT 27 Mei s.d. 09 Juni 2015, yang melibatkan 2.199 Personel, dengan sasaran; personel
Polda Metro Jaya dalam Menegakan hukum fungsi Lantas berupa teguran dan
tilang terhadap pelanggar lalu lintas, didukung Giat Preventif melalui
pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli
lalu lintas guna terwujudnya kelancaran lalu lintas dan hasilnya akan dilaporkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Patuh Jaya T.A. 2015 dilaksanakan
pada hari senin, tanggal 25 Mei 2015 pukul 08.00 Wib s/d selesai di
ruang Rupatama lantai III (tiga) Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan
pelatihan Pra Operasi Patuh Jaya T.A. 2015 oleh Dir Lantas Polda Metro Jaya Komber Pol. Risyapudin Nursin, SIK selaku Direktur latihan, dengan Jumlah
seluruh peserta pelatihan yang hadir sebanyak 100
personel, jumlah personel instruktur
dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 25
personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Patuh
Jaya Tahun 2015 :
-
Unjuk rasa yang mengganggu Kamseltibcar lalu lintas.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Patuh
Jaya Tahun 2015 :
-
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara intensif
dan cegah tindakan kontra produktif.
f) Menyelenggarakan Operasi Bina Karuna Jaya 2015 dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari TMT 27 April s.d. 03 Mei 2015, yang melibatkan 137 Personel, dengan sasaran; Konflik sosial, bencana alam dan hasilnya akan dilaporkan oleh Dir Binmas
Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Bina Karuna Jaya T.A. 2015 dilaksanakan
tanggal 22 April 2015 pukul 08.00 Wib s.d.
selesai di Rupatama lantai VI (enam) Gedung utama
Dit Binmas Polda Metro Jaya. Pembukaan
pelatihan Pra Operasi Bina Karuna Jaya T.A. 2015 oleh Dir Binmas
Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Widjanarko, SH., MH selaku
Direktur latihan, dengan Jumlah
seluruh peserta pelatihan yang hadir sebanyak 35
personel, jumlah personel instruktur
dan asisten instruktur yang hadir sejumlah 15
personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Bina
Karuna Jaya Tahun 2015 :
-
Tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan operasi
“Bina karuna Jaya – 2015” Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Bina
Karuna Jaya Tahun 2015 :
-
Agar kegiatan seperti ini untuk tetap dilaksanakan
sehingga menekan terjadinya tawuran antar warga maupun antar pelajar.
g) Menyelenggarakan Operasi Bina Waspada Jaya 2015 dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari TMT 23 Nopember s.d. 29 Nopember 2015, yang melibatkan 150 Personel, dengan sasaran; Radikalisme,
Aliran sesat dan hasilnya akan dilaporkan oleh Dir Binmas Polda Metro Jaya.
Latihan Pra Operasi Bina Waspada Jaya T.A. 2015 dilaksanakan
pada hari kamis, tanggal 19 Nopember 2015 pukul 08.00 Wib s/d Selesai
di ruang Rupatama lantai III (tiga) Gedung
Biro Operasi Polda Metro Jaya. Pembukaan pelatihan Pra
Operasi Bina Waspada Jaya T.A.
2015 oleh Dir Binmas
Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Wijanarko, SH., MH selaku
Direktur latihan, dengan jumlah
seluruh peserta pelatihan yang hadir sebanyak 50
personel, jumlah personel instruktur
dan asisten instruktur yang hadir sebanyak 15
personel.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Operasi Bina Waspada Jaya Tahun 2015
:
-
Tidak ada kendala dalam pelaksanaan operasi “Bina karuna
Jaya – 2015” Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan
Operasi Bina Waspada Jaya Tahun 2015 :
-
Agar kegiatan seperti ini tetap dilaksanakan untuk
berdiskusi sekaligus memberi himbauan.
B. REALISASI ANGGARAN
1.
Pagu dan Realisasi Anggaran Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 :
NO
|
SATUAN KERJA
|
PAGU (Rp)
|
REALISASI (Rp)
|
%
|
1.
|
Biro Operasi
Polda Metro Jaya
|
21.526.702.000
|
21.630.366.000
|
100.49 %
(-103.664.000)
|
2. Pagu dan Realisasi Anggaran Biro Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 berdasarkan 1 (satu) program dengan 2 (dua)
kegiatan, sebagai berikut :
KODE
|
URAIAN
|
PAGU (Rp)
|
REALISASI (Rp)
|
SISA (Rp)
|
%
|
060.01.10
|
Program Pemeliharaan Kamtibmas
|
21.526.702.000
|
21.630.366.000
|
- 103.664.000
|
100.49 %
|
(3127)
|
Pembinaan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Kewilayahan
|
8.741.838.000
|
8.741.838.000
|
-
|
100 %
|
003
|
Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan :
|
||||
1.
Operasi Lilin Jaya
|
2.199.600.000
|
2.199.600.000
|
-
|
100 %
|
|
2.
Operasi Ketupat Jaya
|
4.117.200.000
|
4.117.200.000
|
-
|
100 %
|
|
3.
Biaya Administrasi
|
2.912.000
|
2.912.000
|
-
|
100 %
|
|
4.
Kontinjensi
|
2.407.023.000
|
2.407.022.890
|
110
|
99.8 %
|
|
(3128)
|
Dukungan Manajemen dan Teknis Harkamtibmas
|
12.784.864.000
|
12.888.528.000
|
(- 103.664.000)
|
100.81 %
|
3128.994
|
Layanan
Perkantoran
|
||||
A
|
Pembayaran gaji dan
tunjangan
|
9.831.213.000
|
9.934.910.000
|
(- 103.698.000)
|
101.06 %
|
002
|
Penyelenggaraan
Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
|
454.688.000
|
454.654.000
|
34.000
|
99.99 %
|
D
|
Penyusunan Renja
|
4.750.000
|
4.750.000
|
-
|
100 %
|
F
|
Penyusunan RKA-KL
|
4.750.000
|
4.750.000
|
-
|
100 %
|
G
|
Penyusunan LAKIP
|
4.400.000
|
4.400.000
|
-
|
100 %
|
AD
|
Rakor/Raker
|
43.828.000
|
43.794.000
|
34,000,-
|
99.93 %
|
AY
|
R-4
|
135.000.000
|
135.000.000
|
-
|
100 %
|
BB
|
R-2
|
20.580.000
|
20.580.000
|
-
|
100 %
|
BE
|
Pemeliharaan AC/Split
|
10.500.000
|
10.500.000
|
-
|
100 %
|
BI
|
Perbaikan Peralatan Fungsional
(Har Komputer/printer, Photo Copy dan senpi amunisi)
|
36.820.000
|
36.820.000
|
-
|
100 %
|
BW
|
Pengadaan Peralatan/Perlengkapan kantor
(ATK Roops dan ATK SPKT)
|
129.020.000
|
129.020.000
|
-
|
100 %
|
FS
|
Dukungan Operasional Satker
(Belanja keperluan perkantoran dan belanja perjalanan dinas dalam
kota/Rakor dengan Instansi terkait)
|
61.440.000
|
61.440.000
|
-
|
100 %
|
003
|
Dukungan Operasional Pertahanan
dan Keamanan :
|
2.498.963.000
|
2.498.963.000
|
-
|
100 %
|
FR
|
Dukungan Operasi Kepolisian
- Dukungan Operasi Wil
|
2.373.083.000
|
2.373.083.000
|
-
|
100 %
|
FY
|
ULP Non Organik/Jaga Fungsi
|
125.880.000
|
125.880.000
|
-
|
100 %
|
- Piket Roops (17 org x 181
Giat)
|
46.155.000
|
46.155.000
|
-
|
100 %
|
|
- Piket Roops (15 org x 184
Giat)
|
41.400.000
|
41.40.000
|
-
|
100 %
|
|
- Piket SPKT
|
38.325.000
|
38.325.000
|
-
|
100 %
|
3.
3. Untuk sisa anggaran yang tidak terserap yaitu pelaksanaan Rakor/Raker
sebesar Rp. 34.000,- (tiga puluh empat ribu rupiah) dan pelaksanaan giat
kontinjensi sebesar Rp. 110,- (seratus sepuluh rupiah) ;
4. Untuk pembayaran gaji dan tunjangan terdapat minus sebesar Rp. 103.698.000,- (seratus tiga juta enam ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah)
5. Kegiatan kontinjensi pada DIPA Biro Operasi Polda Metro Jaya Tahun 2015 sebesar Rp.2.407.023.000,- diperuntukkan untuk pasukan dalam rangka
:
a.
pengamanan unjuk rasa/giat
masyarakat, on call komando Polda
Metro Jaya dan pengamanan banjir pada bulan Februari 2015 sebesar Rp. 54.916.540,-.
b. pengamanan unjuk rasa/kegiatan
masyarakat, on call komando Polda
Metro Jaya dari tanggal 1 Januari 2015 s.d. 26 Februari 2015 sebesar Rp. 1.660.333.950,-
.
c.
pengamanan unjuk rasa/kegiatan
masyarakat, on call komando Polda
Metro Jaya dari tanggal 1 Maret 2015 s.d. 31 Maret 2015 sebesar Rp. 691.772.400,-
.
BAB IV
PENUTUP
Hasil capaian indikator
kinerja utama Biro Operasi Polda Metro Jaya pada tahun 2015 telah dilaksanakan sesuai
dengan sasaran strategis yaitu meningkatnya kualitas operasi kepolisian
kewilayahan, antara lain :
1. Operasi Pekat Jaya 2015 tersebut telah ditetapkan 64 Target Operasi (TO)
untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, target pengungkapan kasus dengan
adanya kegiatan Operasi Pekat Jaya 2015 sebesar 80% (51 kasus), realisasi
pengungkapan kasus selama operasi sebesar 64 Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
2. Operasi Nila Jaya 2015 tersebut telah ditetapkan 70 Target Operasi (TO)
untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran, dengan target pengungkapan kasus
dengan adanya kegiatan Operasi Nila Jaya 2015
sebesar 80% (51 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi
sebesar 61 Kasus (87%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 109%.
3. Operasi Sendak Jaya 2015 tersebut telah ditetapkan 32 Target Operasi (TO)
untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran. Target pengungkapan kasus dengan
adanya kegiatan Operasi Sendak Jaya 2015 sebesar 80% (25 kasus), realisasi pengungkapan kasus selama operasi sebesar 32
Kasus (100%), sehingga pencapaian kinerja mencapai 125%.
Demikian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro
Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas
dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kinerja Biro Operasi Polda Metro Jaya, disamping itu Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro
Operasi Polda Metro Jaya T.A. 2015 ini dapat juga menjadi bahan
dalam penyusunan perencanaan dan strategi serta penentuan kebijakan pimpinan
lebih lanjut.
Jakarta,
Februari 2016
KEPALA BIRO OPERASI POLDA METRO JAYA
Drs. MARTUANI SORMIN, M.Si
KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 63050897
|
Paraf :
- Pamin
Urren : . . . . . . .
- Kaurren : . . . . . . .
- Ksb Renmin : . . . . . . .
|